Membangun portofolio investasi yang dapat melindungi modal dalam situasi ekstrem
Dalam lingkungan ekonomi global yang kompleks dan berubah-ubah saat ini, bagaimana membangun portofolio investasi yang dapat tetap melindungi pokok investasi bahkan dalam situasi ekstrim menjadi fokus perhatian banyak investor. Seorang manajer hedge fund terkenal membagikan wawasan uniknya dalam buku barunya.
Kami berada di momen kunci
Saat ini, kita berada di era yang penuh dengan kontradiksi dan ketidakpastian. Pasar saham mencapai rekor tertinggi, tetapi imbal hasil obligasi jangka panjang tetap pada tingkat yang tinggi; dolar tetap kuat, tetapi konsumsi melemah; kecerdasan buatan memicu gelombang investasi, tetapi risiko geopolitik global semakin meningkat. Berbagai tanda menunjukkan bahwa kita mungkin mendekati gejolak ekonomi besar berikutnya.
Inti Manajemen Kekayaan di Zaman Kekacauan: Bertahan Lebih Utama daripada Meraih Untung
Penulis buku tersebut berpendapat bahwa, di masa-masa yang bergolak, tujuan utama investasi bukanlah untuk mengejar hasil tertinggi, melainkan untuk memastikan bahwa dana dapat bertahan dari guncangan ekstrem. Ia menunjukkan bahwa sebuah portofolio, meskipun mendapatkan imbal hasil 15% setiap tahun, dapat saja tidak pernah pulih lagi setelah mengalami penurunan besar sebesar 80% sekali saja. Oleh karena itu, membangun struktur investasi yang dapat bertahan dalam badai lebih penting daripada sekadar memiliki beberapa aset lindung nilai.
Lima Prinsip Investasi Lindung Nilai yang Kunci
Aset aman tidak sama dengan aset dengan volatilitas rendah. Aset yang benar-benar menjadi pelindung adalah aset yang dapat naik secara signifikan saat terjadi keruntuhan sistemik.
Dalam kejadian ekstrem, efek bunga majemuk dapat berbalik melawan investor. Penurunan besar mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk pulih.
Jangan mencoba untuk meramalkan masa depan, tetapi siapkan diri untuk situasi terburuk. Bangun portofolio yang tidak akan sepenuhnya runtuh dalam berbagai keadaan.
Mencari aset dengan struktur hasil cembung, yaitu mengalami kerugian kecil atau impas pada periode normal, tetapi dapat memberikan pengembalian berlipat ganda dalam peristiwa ekstrem.
Diversifikasi geografis dan pengelolaan sangat penting. Jangan mengonsentrasikan semua aset di satu negara atau lembaga.
Struktur Portofolio Investasi Hedging yang Disarankan
Para ahli menyarankan untuk mengalokasikan 90-95% dari dana ke aset berisiko rendah dan berimbal hasil stabil, seperti obligasi pemerintah jangka pendek, uang tunai, dan saham dividen tinggi. Sisa 5-10% digunakan untuk hedging "risiko ekor" dengan leverage tinggi, seperti pembelian VIX, opsi put dalam.
Struktur ini mungkin menghasilkan imbal hasil yang biasa pada periode normal, tetapi diharapkan dapat mengalami pertumbuhan eksplosif saat pasar mengalami kejatuhan, sehingga melindungi keseluruhan portofolio investasi.
Persiapan Alokasi Aset Multilapis untuk Masa Depan
Berdasarkan lingkungan risiko saat ini, salah satu skema alokasi aset bertingkat yang mungkin adalah sebagai berikut:
Lapisan Dasar: Menjaga kesehatan tubuh, mengembangkan keterampilan bertahan hidup yang beragam.
Aset anti risiko sistem: emas fisik, cryptocurrency, aset luar negeri, dll, digunakan untuk menghadapi risiko sistemik ekstrem.
Lindung nilai risiko tail: opsi put mendalam, posisi long VIX, dll., memberikan perlindungan saat pasar mengalami keruntuhan.
Likuiditas dan aset pertumbuhan: obligasi jangka pendek, saham dividen tinggi global, real estat, dll., menyediakan aliran kas yang stabil.
Struktur berlapis ini dirancang untuk menghadapi berbagai kemungkinan skenario risiko, meningkatkan daya tahan keseluruhan portofolio.
Di era yang penuh ketidakpastian ini, menjadi sangat penting untuk membangun portofolio investasi yang dapat melindungi pokok investasi dalam berbagai situasi ekstrem. Meskipun kita tidak dapat memprediksi atau mencegah terjadinya krisis besar, melalui alokasi aset yang dirancang dengan cermat, kita dapat menciptakan tempat berlindung keuangan yang lebih aman bagi diri kita sendiri.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
CoconutWaterBoy
· 14jam yang lalu
Benarkah? Menyalin terus-menerus bisa membuat bangkrut.
Lihat AsliBalas0
RugpullSurvivor
· 14jam yang lalu
Rugi sudah, lebih baik all in stable.
Lihat AsliBalas0
SolidityNewbie
· 14jam yang lalu
Hmm? Penambangan sudah ketinggalan zaman, lebih baik fokus belajar pengembangan smart contract.
Lihat AsliBalas0
Layer3Dreamer
· 14jam yang lalu
secara teoritis, jika kita memetakan guncangan ekonomi ke kedalaman rekursi L3... kelangsungan hidup = f(preservasi modal) * validitas zk-proof
Lihat AsliBalas0
AirdropNinja
· 14jam yang lalu
Rug Pull tidak menabung, menunggu untuk play people for suckers ya?
Strategi Investasi di Masa Kekacauan: Membangun Strategi Alokasi Aset untuk Melawan Angsa Hitam
Membangun portofolio investasi yang dapat melindungi modal dalam situasi ekstrem
Dalam lingkungan ekonomi global yang kompleks dan berubah-ubah saat ini, bagaimana membangun portofolio investasi yang dapat tetap melindungi pokok investasi bahkan dalam situasi ekstrim menjadi fokus perhatian banyak investor. Seorang manajer hedge fund terkenal membagikan wawasan uniknya dalam buku barunya.
Kami berada di momen kunci
Saat ini, kita berada di era yang penuh dengan kontradiksi dan ketidakpastian. Pasar saham mencapai rekor tertinggi, tetapi imbal hasil obligasi jangka panjang tetap pada tingkat yang tinggi; dolar tetap kuat, tetapi konsumsi melemah; kecerdasan buatan memicu gelombang investasi, tetapi risiko geopolitik global semakin meningkat. Berbagai tanda menunjukkan bahwa kita mungkin mendekati gejolak ekonomi besar berikutnya.
Inti Manajemen Kekayaan di Zaman Kekacauan: Bertahan Lebih Utama daripada Meraih Untung
Penulis buku tersebut berpendapat bahwa, di masa-masa yang bergolak, tujuan utama investasi bukanlah untuk mengejar hasil tertinggi, melainkan untuk memastikan bahwa dana dapat bertahan dari guncangan ekstrem. Ia menunjukkan bahwa sebuah portofolio, meskipun mendapatkan imbal hasil 15% setiap tahun, dapat saja tidak pernah pulih lagi setelah mengalami penurunan besar sebesar 80% sekali saja. Oleh karena itu, membangun struktur investasi yang dapat bertahan dalam badai lebih penting daripada sekadar memiliki beberapa aset lindung nilai.
Lima Prinsip Investasi Lindung Nilai yang Kunci
Aset aman tidak sama dengan aset dengan volatilitas rendah. Aset yang benar-benar menjadi pelindung adalah aset yang dapat naik secara signifikan saat terjadi keruntuhan sistemik.
Dalam kejadian ekstrem, efek bunga majemuk dapat berbalik melawan investor. Penurunan besar mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk pulih.
Jangan mencoba untuk meramalkan masa depan, tetapi siapkan diri untuk situasi terburuk. Bangun portofolio yang tidak akan sepenuhnya runtuh dalam berbagai keadaan.
Mencari aset dengan struktur hasil cembung, yaitu mengalami kerugian kecil atau impas pada periode normal, tetapi dapat memberikan pengembalian berlipat ganda dalam peristiwa ekstrem.
Diversifikasi geografis dan pengelolaan sangat penting. Jangan mengonsentrasikan semua aset di satu negara atau lembaga.
Struktur Portofolio Investasi Hedging yang Disarankan
Para ahli menyarankan untuk mengalokasikan 90-95% dari dana ke aset berisiko rendah dan berimbal hasil stabil, seperti obligasi pemerintah jangka pendek, uang tunai, dan saham dividen tinggi. Sisa 5-10% digunakan untuk hedging "risiko ekor" dengan leverage tinggi, seperti pembelian VIX, opsi put dalam.
Struktur ini mungkin menghasilkan imbal hasil yang biasa pada periode normal, tetapi diharapkan dapat mengalami pertumbuhan eksplosif saat pasar mengalami kejatuhan, sehingga melindungi keseluruhan portofolio investasi.
Persiapan Alokasi Aset Multilapis untuk Masa Depan
Berdasarkan lingkungan risiko saat ini, salah satu skema alokasi aset bertingkat yang mungkin adalah sebagai berikut:
Lapisan Dasar: Menjaga kesehatan tubuh, mengembangkan keterampilan bertahan hidup yang beragam.
Aset anti risiko sistem: emas fisik, cryptocurrency, aset luar negeri, dll, digunakan untuk menghadapi risiko sistemik ekstrem.
Lindung nilai risiko tail: opsi put mendalam, posisi long VIX, dll., memberikan perlindungan saat pasar mengalami keruntuhan.
Likuiditas dan aset pertumbuhan: obligasi jangka pendek, saham dividen tinggi global, real estat, dll., menyediakan aliran kas yang stabil.
Struktur berlapis ini dirancang untuk menghadapi berbagai kemungkinan skenario risiko, meningkatkan daya tahan keseluruhan portofolio.
Di era yang penuh ketidakpastian ini, menjadi sangat penting untuk membangun portofolio investasi yang dapat melindungi pokok investasi dalam berbagai situasi ekstrem. Meskipun kita tidak dapat memprediksi atau mencegah terjadinya krisis besar, melalui alokasi aset yang dirancang dengan cermat, kita dapat menciptakan tempat berlindung keuangan yang lebih aman bagi diri kita sendiri.