Di Seoul, Korea Selatan, sebuah insiden jalanan yang tampaknya biasa-biasa saja akhirnya mengakibatkan penangkapan seorang tersangka penipuan Aset Kripto yang telah lama buron. Pria berusia 60 tahun ini menarik perhatian polisi karena sembarangan membuang rokok, dan serangkaian peristiwa berikutnya mengungkapkan identitas aslinya.
Kejadian itu terjadi di Distrik Gwanak, Seoul, di mana polisi setempat awalnya hanya melakukan pemeriksaan rutin terhadap seorang lansia yang membuang puntung rokok sembarangan. Namun, ketika diminta untuk menunjukkan identifikasi, perilaku aneh pria tersebut menimbulkan kecurigaan polisi. Dia pertama-tama mencoba menyuap untuk menghindari pemeriksaan, kemudian memohon kepada polisi untuk membiarkannya pergi, bahkan berusaha melarikan diri. Rangkaian reaksi ini akhirnya mengakibatkan dia ditangkap.
Polisi menyelidiki dan menemukan bahwa orang tua yang tampak biasa ini sebenarnya adalah seorang buronan yang diduga terlibat dalam penipuan besar. Dia dituduh merencanakan kasus penipuan Aset Kripto berskala besar antara tahun 2018 dan 2019, dengan jumlah yang terlibat mencapai 17,7 miliar won Korea, sekitar 12,6 juta dolar AS. Kasus ini menyebabkan sekitar 1300 orang menjadi korban, dengan dampak yang sangat mengejutkan.
Lebih mengejutkan lagi, tersangka ini telah berhasil menghindari sanksi hukum sejak 2020. Namun, sebuah kebiasaan hidup yang sepele pada akhirnya menyebabkan dia terungkap. Saat ini, dia telah diserahkan kepada Kejaksaan Negeri Seoul Selatan, menghadapi beberapa tuduhan termasuk penipuan dan menyerang petugas.
Kasus ini sekali lagi memicu diskusi publik tentang keamanan dan regulasi Aset Kripto. Ini tidak hanya menunjukkan tantangan yang dihadapi penegak hukum dalam memerangi kejahatan semacam itu, tetapi juga menyoroti kewaspadaan yang perlu dijaga oleh investor saat memasuki pasar Aset Kripto. Pada saat yang sama, proses penangkapan yang dramatis ini juga mengingatkan kita bahwa bahkan tindakan yang paling kecil sekalipun dapat memiliki dampak besar pada nasib seseorang.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
not_your_keys
· 12jam yang lalu
Masih berbicara tentang cyberpunk, ini sudah sangat cyberpunk.
Lihat AsliBalas0
NftDeepBreather
· 12jam yang lalu
Melempar puntung rokok ke dalam kesunyian
Lihat AsliBalas0
PancakeFlippa
· 12jam yang lalu
Haha, puntung rokok berbahaya ya.
Lihat AsliBalas0
HodlBeliever
· 12jam yang lalu
Perkiraan kerugian ROI lebih dari -92%, data skema Ponzi yang khas
Di Seoul, Korea Selatan, sebuah insiden jalanan yang tampaknya biasa-biasa saja akhirnya mengakibatkan penangkapan seorang tersangka penipuan Aset Kripto yang telah lama buron. Pria berusia 60 tahun ini menarik perhatian polisi karena sembarangan membuang rokok, dan serangkaian peristiwa berikutnya mengungkapkan identitas aslinya.
Kejadian itu terjadi di Distrik Gwanak, Seoul, di mana polisi setempat awalnya hanya melakukan pemeriksaan rutin terhadap seorang lansia yang membuang puntung rokok sembarangan. Namun, ketika diminta untuk menunjukkan identifikasi, perilaku aneh pria tersebut menimbulkan kecurigaan polisi. Dia pertama-tama mencoba menyuap untuk menghindari pemeriksaan, kemudian memohon kepada polisi untuk membiarkannya pergi, bahkan berusaha melarikan diri. Rangkaian reaksi ini akhirnya mengakibatkan dia ditangkap.
Polisi menyelidiki dan menemukan bahwa orang tua yang tampak biasa ini sebenarnya adalah seorang buronan yang diduga terlibat dalam penipuan besar. Dia dituduh merencanakan kasus penipuan Aset Kripto berskala besar antara tahun 2018 dan 2019, dengan jumlah yang terlibat mencapai 17,7 miliar won Korea, sekitar 12,6 juta dolar AS. Kasus ini menyebabkan sekitar 1300 orang menjadi korban, dengan dampak yang sangat mengejutkan.
Lebih mengejutkan lagi, tersangka ini telah berhasil menghindari sanksi hukum sejak 2020. Namun, sebuah kebiasaan hidup yang sepele pada akhirnya menyebabkan dia terungkap. Saat ini, dia telah diserahkan kepada Kejaksaan Negeri Seoul Selatan, menghadapi beberapa tuduhan termasuk penipuan dan menyerang petugas.
Kasus ini sekali lagi memicu diskusi publik tentang keamanan dan regulasi Aset Kripto. Ini tidak hanya menunjukkan tantangan yang dihadapi penegak hukum dalam memerangi kejahatan semacam itu, tetapi juga menyoroti kewaspadaan yang perlu dijaga oleh investor saat memasuki pasar Aset Kripto. Pada saat yang sama, proses penangkapan yang dramatis ini juga mengingatkan kita bahwa bahkan tindakan yang paling kecil sekalipun dapat memiliki dampak besar pada nasib seseorang.